Pembahasan yang kedua adalah segitiga exposure. Disini kita membahas mengenai bagaimana pencahayaan mempengaruhi hasil dalam memotret; dan bagaimana memanipulasi pencahayaan tersebut.
Ada 3 point penting dalam pengaturan exposure di kamera yaitu :
1. Diafragma/Aperture
Aperture sering disebut dengan diafragma. yaitu lubang yang terletak di belakang lensa dimana besar kecil lubang tersebut bisa diatur. Semakin besar lubang maka cahaya yang masuk lebih banyak (hasil lebih terang), sebaliknya semakin sempit lubang maka cahaya yang masuk lebih sedikit (hasil lebih gelap).
Angka pada diafragma adalah dst.... f/2.8, f/4, f/5.6, f/8... dst.
Catatan :
-f/2.8 bukaan lebih lebar dibanding f/5.6 apalagi f/8
-f/2.8 kedalaman ruang lebih sempit dibanding f/5.6 apalagi f/8, kalau kalian melihat ada subyek orang yang latar belakangnya bokeh/blur nah itu mereka menggunakan bukaan diafragma lebar. Makin lebar makin bokeh latar belakangnya, tapi ini juga ditentukan banyak faktor selain bukaan diafragma lebar antara lain jarak antara subyek dan latar belakang, juga focal length dari lensa yang dipakai.
2. Shutter Speed/Kecepatan Rana
Kecepatan rana ini mengatur seberapa cepat/lambat tirai didepan sensor terbuka/tertutup. Semakin lama terbuka maka semakin banyak cahaya yang masuk/diterima oleh sensor (=gambar semakin terang), begitu juga sebaliknya, semakin cepat buka tutup tirai maka semakin sedikit cahaya yang diterima sensor (=gambar semakin gelap).
Catatan :
-Semakin cepat buka/tutup tirai maka gambar akan semakin freeze/beku/diam. Misalnya kalau kalian motret balap motor, kalau memotret dengan kecepatan rana tinggi maka motor seakan akan diam tidak bergerak. Kalau kalian memotret dengan kecepatan rana agak rendah maka motor akan tampak terseret, istilahnya seperti ada motion/pergerakan subyek yang terseret.
-Angka pada kecepatan rana adalah dst.... 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000... dst
-1/125 lebih lambat dibanding 1/250 apalagi 1/1000
3. ISO
ISO adalah kemampuan film/sensor dalam menangkap gambar dalam keadaan rendah cahaya. atau kepekaan sensor dalam menangkap cahaya.
Catatan :
-Semakin tinggi nilai ISO maka sensor akan semakin peka menangkap cahaya (gambar lebih terang), begitu juga sebaliknya.
-Angka pada ISO adalah dst....100, 200, 400, 800.... dst
-ISO 800 lebih peka dalam menangkap cahaya dibandingkan ISO 400 apalagi ISO 100
-Semakin kecil angka ISO maka kualitas gambar akan semakin jernih. Semakin besar ISO kualitar gambar berkurang, biasanya ditandai dengan timbul bintik-bintik atau biasa sering disebut dengan "grain"
Untuk lebih jelasnya, ilustrasi penggunaan Diafragma, ISO dan Shutter Speed beserta contoh-contoh fotonya bisa dilihat disini. Jangan lupa subscribe juga ya teman-teman. Selamat mencoba.
Fotografi itu asyik!!
Saturday, July 13, 2019
Friday, July 12, 2019
Bagaimana cara kerja kamera DSLR?
Ini adalah pengetahuan dasar jika kalian ingin belajar tentang fotografi. Setidaknya tahu bagaimana cara kerja kamera kita dalam mengambil gambar. Langsung aja ya...
Gambar diatas adalah komponen utama dalam kamera DSLR. Yuk kita bahas satu-satu.
Pada awalnya gambar/cahaya akan diterima oleh lensa (1), lensa ini ada banyak sekali, biasanya dibagi menjadi beberapa group berdasarkan fungsinya masing-masing. Beberapa lensa dilengkapi dengan coating. Fungsi coating juga macam-macam, salah satunya adalah untuk menghilangkan flare matahari. Tau kan flare?, kalau kita memotret pas didepan atas kita ada matahari biasanya ada bias bias cahaya bundar yg mengganggu hasilnya.
Setelah melewati lensa maka cahaya akan melewati aperture ring (2), aperture ring ini adalah lubang yang besar kecilnya bisa diatur. Fungsinya untuk membatasi seberapa banyak cahaya yang boleh lewat. Efeknya tentu berhubungan dengan gelap terang hasilnya ya.
Lanjut, setelah melalui aperture ring cahaya akan mengenain cermin utama (3) dan cermin kedua (4). Dari cermin utama cahaya melewati focusing screen(8). Kalau di kamera analog istilahnya lebih dikenal dengan kaca buram. Dari kaca buram cahaya dibelokkan oleh Penta Prisma (5). Nah kalau kalian punya kamera Mirrorless, komponen nomor 3 dan 5 ini ditiadakan, jadi bisa menghemat bentuk fisik jadi lebih kecil.
Kembali lagi ke pembahasan, dari prisma cahaya dibelokkan/dipantulkan dan diteruskan melewati viewfinder(10). Viewfinder ini yang biasanya kita intip dan keliatan gambarnya secara realtime.
Sedangkan cahaya yang melewati cermin kedua akan diteruskan ke sensor fokus, biasanya disebut dengan phase detection. Dari sensor fokus inilah nanti informasi dikirim ke prosesor dan selanjutnya prosesor akan memerintahkan motor untuk memaju/mundurkan lensa agar fokus.
Pada saat jari telunjuk kita menekan tombol shutter di kamera maka yang terjadi adalah Mirror(3) akan terlipat keatas dan cahaya tidak lagi dipantulkan ke Prisma sehingga mata kita juga tidak dapat melihat melalui viewfinder saat Mirror/Cermin terlipat keatas.
Saat Cermin terlipat maka cahaya akan diteruskan kebelakang melewati Curtain(7) atau tirai. Tirai ini nantinya akan terlipat keatas. Saat tirai terlipat ke atas maka gambar/cahaya akan diterima oleh sensor gambar(9), gambar yang diterima oleh sensor ini yang kemudian direkam di kartu penyimpanan.
Perlu diketahui bawah Tirai ini punya kecepatan tertentu dalam melipat, istilahnya shutter speed. Apa sih itu?... pelan-pelan ya, nanti akan dibahas di ulasan yang lain.
Fotografi itu asyik!!
Subscribe to:
Posts (Atom)